Rasa sebuah kopi diperngaruhi oleh oleh 3 faktor, yaitu:
- Biji Kopi Mentah Berkualitas
Sebuah rasa kopi yang enak sangat dipengaruhi oleh biji kopi mentah yang berkualitas. Biji kopi mentah berkualitas meliputi : kualitas biji kopi itu sendiri, proses petik/ panen, proses pengeringan.
Faktor SDM petani kopi juga berpengaruh terhadap kulitas biji kopi yang dipanen dan saat proses pengeringan biji kopi. Juga attitude petani kopi dalam pemeliharaan tanaman kopi itu sendiri. Karena biji kopi mentah berperan 60 % dalam menentukan rasa sebuah kopi.
Artisan Roast
Rasa kopi yang enak 30% dipengaruhi teknik menyangrai kopi dan mesin yang digunakan. Diantaranya teknik sangrai Fast Roast (memaksimalkan aroma harum kopi dan rasa asam pada kopi dengan cara memperbesar api dan menaikkan temperatur sangrai) dan Slow Roast (bertujuan mendapatkan rasa manis kopi yang maksimal dengan cara mengatur api dan temperatur dalam kondisi sedang).
Sedangkan level sangrai juga memberikan rasa tersendiri pada kopi, mulai level very light, light, medium, dark dan very dark.
Menyeduh Kopi
Sisanya 10 % adalah teknik dalam menyeduh kopi. Berbagai teknik yang bisa digunakan diantaranya: tubruk, vietnamdrip, French Press, Siphon, Moka Pot, Ekspresso.
Selain teknik dan keterampilan untuk menyajikan secangkir kopi yang enak, seorang barista juga harus punya passion dan feels yang tajam bagaimana kopi yang dibuat bisa diterima oleh konsumen.
Tentu dalam pembuatan kopi tak lepas dari kondisi feels yang bagus agar bisa tersampaikan ke penikmat kopi.
Jenis – jenis kopi diantaranya:
Kopi Arabika
Tumbuh diketinggian 700 – 1700 meter diatas permukaan laut. Terkenal nikmat dan mempunyai aroma sedap dan kuat. Untuk rasa dominan asam. Biji cenderung lebih kecil dibanding jenis kopi lainnya.
Kopi Robusta
Tumbuh baik diketinggian 400 – 700 meter diatas permukaan laut. Rasa cenderung lebih pahit dibandingkan dengan Arabica.
Kopi Liberika
Berasal dari Liberia, Afrika Barat, mampu berbuah sepanjang tahun dan dapat tumbuh denga baik didataran rendah.
Kopi Exselsa
Berasal dari Afrika Barat, cocok dibudidayakan didaerah dataran rendah yang basah, di Indonesia mudah ditemui di kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Andi Budi Setiawan (ABS).